Money Healing Journey-Kucing dan zine

       






31 Januari 2018

      Purnama di leo,aku ingat betul hari itu--hari aku akhirnya ke luar dari tempat kerjaku yg selalu aku keluhkan dan memutuskan untuk bekerja lepas sebagai seniman penuh--seniman yg tidak lulus dari sekolah seni. Aku senang dan bersemangat sekali dan tentu juga cemas di saat yg sama. Bayang-bayang tidak ada uang dan kelaparan,membuatku bertahan bekerja di ruang dingin sejak bertahun-tahun lalu.

      Hari-hariku setelahnya sederhana sekali untuk perkara mencari uang,karena aku tidak punya hutang dan cicilan. Tanggunganku hanya membeli sayur untukku dan Ibuku, membeli ikan dan ayam untuk kucing-kucing,membeli pulsa listrik dan pulsa internet, sisanya untuk tabungan jalan-jalan yg mungkin hanya ku lakukan setahun 2-3 kali. Jadi, tugasku hanya membuat kerajinan tangan dan kesenian dan menjualnya di tokoku secara online maupun offline. Aku senang ikut acara lapakan dan menjual karyaku secara langsung,berinteraksi dengan pembeli,berteman dan berbincang dengan sesama pengrajin dan seniman. Lalu, pulang membawa uang tunai. Biasanya,sampai di sarang sudah malam hari,setelah mandi,memakai kaus tipis dan duduk dengan buku catatan menghitung laba hasil penjualan hari itu,membagi-baginya dengan rapih untuk membeli sayur untukku,membeli ayam untuk kucing-kucingku, untuk membuat karya lagi dan kalau ada sisanya,aku sisihkan untuk ditabung. Entah,sejak dulu aku tidak pernah terlalu ambisius untuk menabung di awal hitungan pendapatan. Aku selalu mementingkan untuk kebutuhan pokok saat itu saja.

     Aku percaya suatu hari aku akan memiliki toko sungguhan yg bisa aku tinggali bersama kucing-kucingku.Tapi, aku juga senang toko online,rasanya seperti memiliki gelembung dunia sendiri. Aku bisa menjadi apapun dan membentuk tokoku seperti yg aku mau. Tokoku sampai sekarang masih dijalankan oleh aku seorang. Maka,intensitas berjualan baik di online maupun di offline (lapakan) tidak terlalu sering dan tidak terlalu cepat. Semuanya menyesuaikan dengan energi dan kapasitasku. 

    Tentu jumlah penghasilan naik turun dan ada masa-masa berat juga. Sebenarnya,setelah disadari,segala kesusahan yg aku alami adalah karena aku berada di hubungan tak sehat dan aku masih belum menyadari diriku secara penuh. Tahun 2018,keuanganku masih belum stabil. Tapi, aku tidak memiliki hutang. 

30 Mei 2019

   Aku sedang menstruasi hari ke dua dan aku kembali ke rumah Ibuku. Sejak 2016,aku suka memiliki kos untuk studio dan tempatku menyendiri. Dari mulai kos murah tak masuk akal di rumah tua berhantu di pusat Jakarta sampai kos mahal di dekat pusat bergaul anak muda. Aku mengunjungi "sarangku" di akhir pekan atau dari sore sampai malam atau mengikuti jam kerja dan sembari merawat kucing-kucing di rumah Ibuku. Tapi, tanggal 30 Mei aku kembali ke rumah Ibuku. Aku tidak punya sarang pribadi lagi. Aku menata kembali hidupku : perasaan,luka,keuangan,kesehatan.


20 Maret 2020

    Penanganan pandemi mulai ketat. Aku yg memang bekerja lepas di rumah dan jarang ke luar rumah,tak terlalu mempermasalahkan larangan untuk ke luar rumah--awalnya. Aku masih hidup sederhana sebagai seniman penuh. Aku tidak banyak menghasilkan uang,karena tidak ada acara lapakan dan aku masih sulit sekali untuk mengatur mentalku untuk update sosial mediaku,untuk aktif berjualan ataupun membagikan karyaku. Selama pandemi,aku benar-benar hidup seadanya. Ada momen uangku habis dan sayur juga habis,aku hanya makan nasi dan acar yg aku buat. Setelahnya,aku baru mulai berdagang lagi. Tapi, aku benar-benar hemat selama 2020.


30 November 2020

     Malam hujan deras sekali, aku akhirnya memutuskan untuk menyelamatkan kucing yg dikurung di kandang di luar oleh tetanggaku. Cerita lengkapnya bisa baca di GURUKU : YIN. Aku memberanikan diri untuk mengambil resiko mengeluarkan uang simpananku di saat mentalku juga sedang tidak stabil untuk membuat karya dan menjualnya. Sejak November sampai Desember, aku hidup dari uang simpananku.


30 Desember 2020

    Kucing yg aku selamatkan dikembalikan oleh adopternya, Aku menitipkannya di kos sahabatku. Selama Desember sampai Februari 2021, aku bekerja keras untuk berjualan dan menerima banyak sekali pesanan. Karena, aku harus menghidupi kucing yg aku selamatkan dengan segala kebutuhannya.


15 Februari 2021

   Kucing yg aku titipkan di kos sahabatku, akhirnya diadopsi lagi. Aku kembali ke rumah Ibuku dan menyusun hidup lagi. Bulan februari, persis setelah Yin diadopsi,kucing-kucing di rumahku terkena wabah flu dan diare, Misty kucing yg paling pendiam di rumahku, menderita anemia dan harus tes darah, menyusul Buberu, Broto, Bing dan Maria. Aku mencicil membawanya ke vet setiap hari, ada yg aku inapkan supaya bisa dikarantina dari yg sakit. Selama Februari, untuk berobat kucing dan membeli makanannya, aku dipinjami kartu kredit temanku,juga aku akhirnya mendaftar di komunitas rescuer agar bisa mencicil pada saat rawa inap dan diskon rescuer.Walaupun, tetap besar jumlah tanggunganku. Aku juga dipinjami uang oleh sahabatku untuk menyambung hidup. Aku cicil setiap minggu dan tagihannya keluar setiap tanggal 5. Ini adalah pertama kalinya dalam hidupku, aku memiliki hutang sebanyak ini dan pertama kali juga menggunakan kartu kredit. 


20 Maret 2021

     Hari ini ulang tahunku, Aku bekerja keras sekali, aku menerima pesanan apapun dan bekerja tanpa hari libur,bahkan di hari ulang tahunku. Aku berhasil membayar cicilan vet di bulan Februari. Selama mengerjakan pesanan, aku sisipkan waktu untuk membuat zine,untuk melukis untuk diriku sendiri.. Aku tidak mau aku jadi benci dengan pekerjaanku di dunia kerajinan dan kesenian ini. Kucing-kucing sudah mulai sehat dan bisa aku rawat jalan di rumah. Kartu kredit sudah aku kembalikan. Aku mulai mengerjakan pesanan dan mulai berdagang lagi. Setiap kali aku membayar tagihan, aku selalu berdo'a dan memvisualisasikan,aku melepas karmaku,melepas kecemasanku dan berterimakasih pada diriku sudah bisa melewati ini semua.


1 April 2021

    Aku menyelesaikan banyak pesanan,juga menyelesaikan zine yg menurutku begitu menyembuhkan untukku,baik dalam prosesnya maupun isinya. Aku masih memiliki tagihan dan hutang di sahabatku. Aku ingin kembali menyusun hidup lagi tanpa hutang. Aku percaya ini prosesku untuk tumbuh dan melihat diriku mengerti dunia secara material maupun batiniah. Selama proses menyelesaikan pesanan,aku jarang sekali update sosial mediaku. Saat ini, energiku sudah terkumpul penuh dan aku akan mulai membuka tokoku lagi. Pelan-pelan dan satu-satu dan sebisaku.

   Pemikiran kapitalisme ini mengakar dan harus ku cabut dengan rapih satu-satu, agar aku tidak malu untuk menjadi rapuh dan menjadi jujur. Aku tidak mau melupakan ada sistem alternatif yg sungguh indah dan luhur di masyarakat : sistem mutual-aid atau saling bantu. Jadi, aku akan menjual zine untuk membayar tagihan vet kucing-kucingku dan untuk hidup. Ini indah dan masuk akal dan wajar dan hebat.


Berikut beberapa bukti aku membawa kucing-kucingku berobat dan resi tagihannya, walaupun tidak semua aku foto. 

















Selama aku menyelesaikan pesanan bordiran dan lukisan, aku membuat zine berjudul "Lilis Lotus". Zine ini aku buat dengan membuat buku dari kertas daur ulang kiriman temanku,rasanya seperti membuat jurnal dan mungkin, akan terasa sperti membaca buku pemberontakan peninggalan nenek yg ditemukan di laci almari penuh kamper.

Zine ini berisi 5 komik dan cerita. Setiap cerita,aku beri sampul dengan lukisan cat akrilik. Isinya komik hitam putih sketsa manual dan ada puisi juga. Isi 28 halaman yg akan aku cetak di kertas bookpaper. Aku menjualnya dengan harga 35 ribu dengan bonus kartu pos. Pemesanan silakan what's app 081320003393 atau dm instagram @hairembulan.

Berikut daftar isinya : 









Terima kasih yg sudah membaca sampai sejauh ini. Bantuan dan dukungan kalian akan sangat berarti sekali untuk hidupku dan kucing-kucing. Berkah untuk kalian.



Peluk Cium


Hairembulan




Komentar

Postingan Populer